Kemampuan memegang pensil/alat tulis mungkin merupakan salah satu keterampilan motorik yang cukup sering terlewatkan. Saat anak sudah mampu menulis huruf dan kalimat, Orangtua/guru menyimpulkan bahwa tidak ada masalah mengenai ini. Clear. Aman. Sudah bisa baca; tulis dan hitung.
Tapi rupanya, tulisan yang kualitasnya tidak meningkat (tidak rapi; terlalu kaku; garis tulis yang tidak stabil) ternyata bisa menandakan otot tulis (kemampuan memegang alat tuis/pencil grip) yang kurang baik. Karena secara umum anak telah mampu menulis, maka umumnya orangtua/guru menganggap anak kurang mampu menulis dengan baik; cenderung pemalas dalam kegiatan menulis; atau (entah kenapa) tulisannya selalu jelek, dan tidak pernah bagus.

Contohnya pada gambar tulisan ini, walaupun garisnya cukup stabil, tapi bentuk huruf yang ditampilkan kurang sempurna. Beberapa huruf perlu diperhatikan lebih seksama untuk mengecek apakah kita membaca dengan benar. Jika anda melihat cara penulisannya, anda dapat menyadari bahwa anak cukup kesulitan dalam menulis. Ia memegang pensil dengan kaku dan sangat menekan kertas, artinya ia kesulitan mengendalikan alat tulis.
Jadi, note pertama, walaupun anak telah melewati masa Taman Kanak-Kanak, dan Sekolah Dasar dan selalu menggunakan alat tulis dalam kegiatan belajarnya sehari-hari, namun bukan berarti ia telah terbiasa (dan akhirnya telah bisa) menggunakan alat tulis dengan cara yang baik, termasuk spidol; krayon; pensil warna; spidol papan tulis, dan lain-lain.
Drilling (alias pengulangan kegiatan yang dilakukan secara rutin, dengan tujuan menjadi terbiasa) belum tentu membantu meningkatkan kematangan motorik. Jika ini dilakukan terlalu dini, justru dapat mengganggu perkembangan otot menulis anak, sehingga akhirnya kemampuan memegang alat tulisnya menjadi terganggu.
Jadi, drilling tidak selalu menjadi solusi. Ada pula kondisi-kondisi dimana anak perlu meningkatkan kemampuan motorik halusnya melalui berbagai kegiatan lain, dan tidak hanya fokus pada kemampuan otot tulis saja. Karena, bisa jadi, sumber masalah muncul jauh lebih dulu, bukan pada area otot tulis.

Anyway, berikut beberapa tanda yang bisa menjadi petunjuk kemampuan pencil grip yang kurang baik :
- Tulisan secara kualitas kurang rapi: bentuk huruf kurang sempurna; huruf agak sulit dikenali; garis tulisan kurang stabil (naik turun).
- Posisi menulis tampak kurang nyaman. Anak bisa cukup sering mengubah posisi duduk saat menulis, atau sering membungkuk.
- Postur duduknya kurang tegak, cepat lelah saat posisi menulis.
- Hasil tulisan tidak banyak; tidak menyukai kegiatan menulis; menolak mengerjakan tugas yang menuntut ia untuk menulis; cepat lelah saat menulis.
- Dalam tulisan, bisa saja terdapat beberapa huruf yang hilang dalam penulisan, tanda bahwa daya konsentrasi anak telah turun sehingga menjadi kurang teliti.
- Saat menulis, genggaman bisa lebih lemah, atau lebih kuat daripada umumya anak-anak seusianya. Bisa dilihat dari hasil tulisan dan bekas pada kertas, apakah sangat halus sehingga tulisan menjadi samar; atau sangat tebal menunjukkan ia sangat menekan kertas saat menulis.
Setiap kondisi perkembangan otot motorik kasar dan halus menunjukkan hasil perilaku yang berbeda. Orangtua dan Guru dapat lebih memperhatikan perilaku anak dengan detil, untuk mengetahui kondisi apa yang sebenarnya sedang mereka hadapi.