azanidianda.com

Dianda Azani, M.Psi., Psikolog

Mengatasi Bayang-Bayang Broken Home: Strategi Pemulihan dan Penguatan Keluarga

broken artinya

Broken home adalah kondisi di mana struktur keluarga mengalami ketidakstabilan, biasanya karena perceraian, konflik berkelanjutan, atau keadaan yang serupa. Dampak dari broken home terhadap anggota keluarganya, khususnya anak-anak, bisa sangat mendalam, termasuk masalah emosional, sosial, dan pendidikan.

Penyebab Broken Home

broken artinya

Broken home, yang didefinisikan sebagai situasi di mana struktur dan harmoni keluarga terganggu, dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Di bawah ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai beberapa penyebab utama broken home:

1. Perceraian

Perceraian adalah penyebab utama broken home. Perceraian terjadi karena berbagai alasan, seperti perselisihan, kekerasan dalam rumah tangga, atau perbedaan prinsip.

2. Kematian

Kematian salah satu orang tua dapat menyebabkan broken home. Kematian dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti kecelakaan, penyakit, atau bencana alam.

3. Pengabaian

Pengabaian oleh orang tua juga dapat menyebabkan broken home. Pengabaian dapat terjadi karena berbagai alasan, seperti penyalahgunaan obat-obatan, masalah kesehatan mental, atau ketidakmampuan orang tua untuk merawat anak.

4. Kekerasan dalam rumah tangga

Kekerasan dalam rumah tangga, baik fisik maupun emosional, dapat menyebabkan broken home. Kekerasan dalam rumah tangga dapat membuat orang tua merasa tidak aman dan tidak nyaman untuk tinggal bersama.

5. Perbedaan agama

Perbedaan agama antara orang tua dapat menyebabkan broken home. Perbedaan agama dapat menimbulkan konflik dan ketidakcocokan dalam rumah tangga.

6. Perbedaan budaya

Perbedaan budaya antara orang tua juga dapat menyebabkan broken home. Perbedaan budaya dapat menimbulkan konflik dan ketidakcocokan dalam rumah tangga.

Selain faktor-faktor di atas, broken home juga dapat disebabkan oleh faktor-faktor lain, seperti masalah ekonomi, masalah kesehatan, atau masalah sosial.

Baca juga: Jenis-jenis Kesulitan Belajar dan Penyebabnya

Dampak Broken Home

broken artinya

1. Dampak Psikologis

Kecemasan dan Depresi: Perpisahan, kematian, atau hilangnya figur orang tua menjadi sumber duka dan ketakutan yang mendalam. Anak-anak rentan mengalami kecemasan berpisah, ketakutan ditinggalkan, hingga depresi dan kehilangan gairah hidup.

Gangguan Perilaku: Rasa marah, kesedihan, dan frustasi yang terpendam dapat memicu perubahan perilaku. Anak-anak mungkin menjadi agresif, menarik diri, sulit berkonsentrasi, atau bahkan menyalahkan diri sendiri.

Rendahnya Harga Diri: Kurangnya dukungan dan kasih sayang dari keluarga inti dapat menggerogoti rasa percaya diri anak. Mereka mudah merasa tidak dicintai, tidak layak, dan kesulitan membangun hubungan yang sehat di masa depan.

2. Dampak Sosial

Kesulitan Beradaptasi: Kehidupan sosial anak-anak broken home bisa terganggu. Mereka mungkin dijauhi teman, mengalami kesulitan berinteraksi, dan merasa berbeda dari lingkungan sekitarnya.

Prestasi Akademik Menurun: Trauma dan stres emosional dapat berdampak pada konsentrasi belajar dan menurunkan prestasi akademik anak-anak. Mereka mungkin kehilangan minat belajar dan mengalami kesulitan mengejar ketertinggalan.

Ketergantungan Berlebihan: Kurangnya figur otoritas yang stabil dapat membuat anak-anak menjadi terlalu bergantung pada orang lain. Mereka sulit mengambil keputusan sendiri dan sering mencari validasi dari lingkungan sekitar.

3. Dampak Jangka Panjang

Masalah dalam Hubungan: Anak-anak broken home berisiko mengalami kesulitan membangun hubungan yang sehat dan stabil di masa depan. Mereka mungkin takut terluka atau mengulang kegagalan yang mereka lihat dalam keluarga mereka sendiri.

Penyalahgunaan NAPZA: Untuk meredam stres dan emosi negatif, anak-anak broken home lebih rentan terjerumus ke penyalahgunaan narkoba dan zat adiktif lainnya.

Masalah Kesehatan Mental: Luka psikologis yang tak terurai dapat memicu berkembangnya gangguan mental seperti gangguan kepribadian, skizofrenia, hingga kecenderungan bunuh diri.

Baca juga: Mengenal Disleksia, Penyebab dan Cara Penanganannya

Strategi Pemulihan

broken artinya

Ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan dalam pemulihan di situasi seperti ini. Berikut langkah-langkahnya:

1. Strategi Pemulihan Emosional

Pemulihan emosional adalah langkah pertama yang penting dalam mengatasi bayang-bayang broken home. Hal ini meliputi:

  • Terapi dan Konseling: Mendapatkan dukungan profesional untuk memproses emosi dan trauma.
  • Pendekatan Positif dalam Komunikasi: Membangun komunikasi yang terbuka dan positif antara anggota keluarga.
  • Penguatan Hubungan: Menghabiskan waktu berkualitas bersama untuk memperkuat ikatan keluarga.

2. Strategi Dukungan Keluarga

Setelah tahap pemulihan emosional, langkah berikutnya adalah memperkuat struktur keluarga.

  • Pendidikan Parenting: Memahami cara terbaik dalam mendidik anak dalam kondisi keluarga yang unik.
  • Aktivitas Keluarga Bersama: Melakukan kegiatan bersama yang bisa meningkatkan keharmonisan dan kebersamaan.
  • Pendekatan Spiritual atau Agama: Bagi beberapa keluarga, pendekatan spiritual atau keagamaan dapat membantu dalam menyatukan dan memperkuat keluarga.

3. Dukungan Sosial dan Komunitas

Dukungan dari luar juga penting dalam proses pemulihan dan penguatan keluarga.

  • Lingkungan Sosial yang Positif: Menciptakan lingkungan sosial yang mendukung dan positif di sekitar keluarga.
  • Program Komunitas: Mengikuti program atau kegiatan komunitas yang dirancang untuk mendukung keluarga yang mengalami broken home.

4. Menatap Masa Depan

Langkah terakhir adalah memandang ke depan dengan optimisme.

  • Pembangunan Kemandirian: Mengembangkan kemandirian dalam setiap anggota keluarga.
  • Merencanakan Masa Depan: Membuat rencana jangka panjang untuk kestabilan dan kesejahteraan keluarga.
  • Menciptakan Harapan Baru: Menanamkan harapan dan cita-cita baru di dalam keluarga.

Mengatasi dan meminimalisir dampak dari faktor-faktor ini membutuhkan pendekatan yang komprehensif, termasuk dukungan emosional, intervensi profesional jika diperlukan, dan pembangunan kembali kekuatan dan keharmonisan keluarga.

Baca juga: Mengenal Anxiety, Penyebab Bagaimana Mengatasinya

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest